Terhambat langkah tua sang penggiat. malu dia takut akan hujan.
Badannya terlalu besar menyisip dari celah hujan.
Hujan tak marah padanya ataupun sebaliknya.
Mereka berbicara melalui suara, suhu, serta aroma, namun tak saling menyentuh.
Sebenarnya si penggiatlah yang menciptakan hujan, dari air yang ia campakan ke tanah, atau dari laut yang ia Selami.
Hujan pula yang membesarkan penggiat, karna air dan makanan yang si penggiat lahap, adalah hasil tampungan hujan yang sudah diolah mesin.
Rotasinya selalu begitu dan mereka tak mengaku.
Karena mereka sangat cerewet saling mengadu rindu...
namun tak pernah bertemu.
Minggu, 04 Desember 2016
Penggiat Hujan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar