Minggu, 21 Agustus 2016

Entah Untuk Siapa

Untuk isu yang sedang hangat sekarang
Saya rasa kalian tahu apa yang saya maksud.
Mari kita bermain analogy.

Jika terjadi perang. Negara A akan mengatakan berjuang mati – matian untuk menang. Untuk menegakan keadilan katanya, tanpa peduli harus merampas darah dari dari tentara – tentara Negara B yang anak dan istrinya selalu berdoa setiap malam agar suami dan sang ayahnya dapat kembali duduk di meja makan rumah mereka.

Jika terjadi perang. Negara B akan mengatakan berjuang mati – matian untuk menang. Untuk menegakan keadilan katanya, tanpa peduli harus merampas darah dari dari tentara – tentara Negara A yang anak dan istrinya selalu berdoa setiap malam agar suami dan sang ayahnya dapat kembali duduk di meja makan rumah mereka.

Seorang stricker dalam sebuah team sepak bola, akan menggila di dalam kotak penalty agar bisa merobek jala si keeper, tanpa peduli setelah main sang penjaga gawang akan dimaki oleh sang pelatih dan bisa menyebabkan dia berkahir dengan pemotongan gaji atau angkat kaki.

Seorang keeper dalam sebuah team sepak bola, akan memasang mata elang di dalam kotak penalty agar bisa menahan laju tendangan seorang stricker untuk tidak merobek jalanya, tanpa peduli setelah main sang penyerang akan dimaki oleh sang pelatih dan bisa menyebabkan dia berkahir dengan pemotongan gaji atau angkat kaki.

Jika seekor ikan bisa berbicara, dia akan mengatakan “cukup kau nelayan mengambil nyawa saudara saudaraku, kalian merobek daging saudaraku dengan taring kalian dan tertawa bahagia diatas meja makan hangat, tanpa peduli kami sudah berapa kali kehilangan saudara”

Jika seorang nelayan bisa mendapatkan mukjizat seperti salah satu nabi yang bisa berbicara dengan binatang tentunya dia akan mengatakan“jika aku tak menangkapmu, keluargaku akan mati kelaparan dan meja makan kami tak lagi hangat, sementara kalian para ikan, tetap berenang bahagia di pantai yang indah”

Saya tau ini analogy yang sangat jauh dikaitkan dengan isu yang sedang hangat sekarang, tau kenapa saya meilih analogy ini? Karena jika tulisan saya terlalu vulgar, kita hanya akan menjadi tentara Negara A dan B, seorang penjaga gawang dan penyerang atau sang nelayan dan ikan.

Dua mata kita tidak hanya mempunyai satu sudut pandang saja, cobalah sedikit menoleh entah ke kiri, kanan, atas ataupun bawah, masi banyak jalan yang bisa kita tapaki.

Karena ini bukan hanya sekedar, siapa yang menang atau kalah, siapa yang benar atau salah ataupun halal dan haram.

Disatu sisi saya ingin kalian paham apa yang saya tuliskan, disisi lain semoga saja tidak, bacotan ini hanya sekedar hak berpendapat dalam hobi…. Dan saya memilih tanpa aksi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar